Pewarta : Rudhy Muhammad Fadhel
Lebong.PortalBermano.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Bengkulu, akhirnya angkat bicara terkait jalan provinsi di Kabupaten Lebong, yang dikeluhkan hanya sebatas tambal sulam.
Plt Kadis PUPR Provinsi Bengkulu, Tejo Suroso dalam keterangannya menyampaikan, pagu yang dialokasikan untuk perbaikan jalan provinsi di Kabupaten Lebong sangat minim. Berbeda dengan daerah lain yang anggarannya cukup fantatis.
Lanjut dia menjelaskan, tahun 2023 ini perbaikan jalan Muara Aman menuju Tambah Sawah dengan pagu Rp 2,6 Miliar dengan titik nol jembatan air Putih sepanjang 1,5 km
“Pada saat ini (pembangunan jalan Muara Aman menuju Tambang Sawah selesai proses lelang,” kata Tejo sapaan akrabnya kepada Awak Media PortalBermano.com tadi malam, Jum’at (2/6).
Baca Juga :Warga Lebong Sayangkan Perbaikan Jalan Provinsi Hanya Tambal Sulam (tetepek/Tetapit)
Pelajar Memancing di Tengah Jalan, Edi Tiger: Soal Siapa Yang Belanjakan Bukan Tugas DPRD
Tak hanya itu, untuk kegiatan tambal sulam yang dilakukan di ruas Atas Tebing menuju Talang Ulu merupakan kegiatan pemeliharaan rutin. Dengan pagu Rp 300 juta.
“Untuk pemeliharaan rutin jalan Tambal Sulam kewenangan Propinsi khusus Kabupaten Lebong sebesar 300 juta,” jelasnya.
Dia menuturkan, untuk kegiatan yang dibahas di dalam Musrenbang sebesar Rp 13 miliar bukan pagu yang dialokasikan tahun 2023 ini. Namun, kebutuhan minimal pemeliharaan berkala jalan kewenangan Propinsi di Kabupaten Lebong yang diusulkan Dinas PUPR Provinsi Bengkulu untuk tahun 2024 mendatang.
“Demikian klarifikasi dan informasi yang bisa kami berikan semoga bisa menjadi informasi bagi masyarakat,” demikian Tejo.
Informasi lain, minimnya anggaran perbaikan jalan provinsi untuk Kabupaten Lebong, kontras dengan lemahnya Bargaining Position terkait anggaran, para putra-putri daerah di Provinsi Bengkulu.
Bahkan sampai ada warga yang sengaja menanam pohon pisang di jalan yang rusak. Sekaligus memancing di tengah jalan sebagai bentuk protes.
Tak hanya itu, anggota DPRD Provinsi Dapil Lebong tak luput dari kritikan. Wakil Lebong di Provinsi itu dinilai tidak becus. Termasuk Wakil Gubernur, Bengkulu, Rosjonsyah.
Apalagi dorongan perbaikan jalan itu bukan berkat dorongan legislatif. Namun, berkat diviralkan masyarakat lalu diperbaiki pemprov dengan anggaran sangat minim.
Bahkan beredar pesan Whatshaap Bupati Lebong Kopli Ansori kepada Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah memohon agar jalan kewenangan provinsi di lebong dapat di prioritaskan perbaikannya karena sudah sering diviralkan.
Kendati demikian masyarakat masih merasa belum puas. Sebab, perbaikan jalan dengan sistem tambal sulam sangat disayangkan oleh warga. Karena sistem perbaikan ini tidak akan menyelesaikan masalah.
“Wilayah kami ini bukan jalur lintas nasional. Mungkin di Provinsi Bengkulu, hanya Lebong tidak memiliki jalan berstatus jalan nasional. Harusnya, Pemprov memprioritaskan anggaran untuk Lebong,” beber warga Lebong Atas, Ijong yang juga bekerja sebagai sopir.(Alexander)
1 komentar