Bersama Istri Kopli Ansori dan Forkopimda kunjungan kerja ke desa terluar sungai Lisai

Image

Redaksi Portalbermano.com

Lebong,Portalbermano.com-Jum’at 2/9/2022 bupati Lebong Kopli Ansori bersama istri bersam dengan jajaran Forkopimda (kajari-kapolres-pabung) melaksanakan kunjungan kerja ke desa terluar dalam wilayah kabupaten Lebong Provinsi Bengkulu, yaitu desa Sungai Lisai kecamatan Pinang Belapis, Kunjungan kerja ini juga mengikut sertakan  segenap kepala organisasi perangkat daerah (OPD) dan Camat dalam wilayah kabupaten Lebong.

Sungai Lisai adalah satu-satunya desa yang masih masuk kategori terpencil  yang masih sangat memerlukan perhatian baik dari pemerintah daerah kabupaten lebong maupun provinsi Bengkulu serta Pemerintah Pusat, Dengan Lokasi yang jauh dari pusat pemerintah kabupaten dan teramat buruknya sarana transportasi berupa jalan,sehingga masyarakat desa sungai lisai banyak sekali mengalami kekurangan dalam berbagai hal,terutama layanan dasar dari pemerintah (Negara) baik itu layanan kesehatan,pendidikan,serta berbagai layanan lainnya sebagaimana yang sudah diterima dan di rasakan,serta dinikmati oleh masyarakat desa lainnya dalam wilayah kabupaten Lebong,layaknya masyarakat yang sudah mengecap 77 tahun kemerdekaan.

Minimnya layanan yang diterima dan bisa diberikan,serta dinikmati oleh masyarakat desa Sungai lisai bukanlah tampa sebab, meski keberadaan desa Sungai lisai sudah ada sebelum Negara republic Indonesiamerdeka,bahkan,dikisahkan bahwa pernah salah satu warga desa Sungai Lisai di mintai pertolongan oleh Founding Father bangsa Indonesia (Sukarno) yang sa’at mengalami gangguan kesehatan dimasa beliau diasingkan dibengkulu.

Walaupun harus diakui bergabungnya masyarakat desa Sungai Lisai yang didominasi oleh warga asal kecamatan Madras Provinsi Jambi ini ke kabupaten Lebong provinsi Bengkulu relative masih baru (dalam hitungan belasan tahun),Semua dikarenakan bahwa desa Sungai Lisai secara geografis termasuk dan dimasukkan ke dalam wilayah taman nasional kerinci sebelat (TNKS). Hal inilah yang menjadi penyebab utama sulitnya masyarakat di desa ini untuk dapat menikmati pembangunan dan mendapatkan berbagai macam layanan dasar sebagai mana layaknya warga masyarakat kabupaten Lebong dan provinsi Bengkulu (Negara) yang sudah merdeka selama 77 tahun, karena masyarakat desa Sungai Lisai belum merdeka untuk mendapatkan pendidikan,kesehatan dan pembangunan Infrastruktur jalan dan lain-lainnya.

Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh bupati Lebong Kopli Ansori dalam berbagai kesempatan sa’at melaksanakan kunjungan kerja ke sungai lisai 2-4 September 2022.

“Dari desa terdekat saja kita semua berjalan kaki  menempuh jarak yang hanya 12 kilo meter ini menghabiskan waktu nyaris 6 jam, keadaan ini dikarenakan sangat buruknya kondisi dan medan jalan yang kita lalui,ditambah lagi jika cuaca seperti sekarang dimana curah hujan sangat tinggi, jalan berlumpur hingga kedalaman nyaris satu meter, jangankan untuk menggunakan kendaraan roda 2 , berjalan kaki saja sangat sulit,”Jelas kopli Ansori.

Ditambahkan oleh Kopli Ansori, bukannya pemerintah kabupaten tidak atau kurang memberikan perhatian untuk pembangunan diwilayah ini, namun aturan dan regulasi yang membatasi kita untuk membangun berbagai inprastruktur agar masyarakat disini dapat dengan mudah menikmati berbagai akses pembangunan dan layanan layanan yang disiapkan oleh pemerintah.

Hal senada juga disampaikan oleh kepala kejaksaan negeri Lebong Arief Indra Kusuma Adhie SH.M.Hum yang bersama istri juga mendampingi Bupati Lebong Kopli Ansori melakukan kunjungan kerja ke desa sungai Lisai.

“Sebagai salah satu institusi penegak hukum,kita tahu bahwa Hukum,perundangan dan peraturan yang ada harus kita patuhi, namun kepentingan dan keselamatan rakyat perlu kita semua ketahui adalah hukum yang tertinggi.”Pungkas kajari yang akrab di sapa Arief ini dengan penuh makna. (ADV)

 

Follow Portal Bermano di Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *