Kumpulan Buah Pikir dalam Pengendalian dan Manajemen Risiko Korupsi

Image

Redaksi Portalbermano.com

Jakarta.Portalbermano.com-(16/12/2022) – Dinamika lingkungan berpotensi membuka celah korupsi yang semakin luas, beragam, dan kompleks. Untuk itu, Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) sebagai corong pengendalian korupsi harus dapat bekerja dengan cara yang berbeda dan mampu mengembangkan inovasi pengendalian risiko untuk menangani.

Kepala BPKP Muhammad Yusuf Ateh menuturkan perubahan ini menuntut kita bekerja dengan cepat, tetapi tetap akuntabel.

“Kita lebih inovatif, kreatif, terutama dalam menghadapi perubahan,” tuturnya dalam acara

Redaksi Portalbermano.com

Jakarta.Portalbermano.com-(16/12/2022) – Dinamika lingkungan berpotensi membuka celah korupsi yang semakin luas, beragam, dan kompleks. Untuk itu, Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) sebagai corong pengendalian korupsi harus dapat bekerja dengan cara yang berbeda dan mampu mengembangkan inovasi pengendalian risiko untuk menangani.

Kepala BPKP Muhammad Yusuf Ateh menuturkan perubahan ini menuntut kita bekerja dengan cepat, tetapi tetap akuntabel.

“Kita lebih inovatif, kreatif, terutama dalam menghadapi perubahan,” tuturnya dalam acara Webinar Pencegahaan Korupsi dan Bedah Buku ‘Teori dan Metodologi Manajemen Risiko Korupsi Pendekatan Integratif, Interaksionis, dan Prosesual’ di Auditorium Gandhi Kantor Pusat BPKP.

Yusuf Ateh menambahkan bahwa buku yang dibedah pada acara ini adalah sebuah inovasi insan BPKP yang telah diramu secara matang yang juga merupakan konstruksi pemikiran serta pengalaman dalam melakukan tugas pengawasan. Ia berharap buku ini dapat bermanfaat dan dapat dijadikan pedoman, khususnya bagi APIP dalam menyelenggarakan pengendalian risiko fraud.

“Buku ini bisa menjadi bahan bagi kita semua untuk bisa menyelenggarakan pengendalian risiko korupsi yang efektif, ini bisa menjadi referensi pemangku kepentingan yang komprehensif dan mungkin bisa menjadi panduan praktis baik para pelaku pengendalian risiko korupsi di berbagai konteks organisasi,” tambahnya.

Sementara itu, Sekretaris Utama BPKP Ernadhi Sudarmanto yang juga merupakan salah satu penulis dalam buku ini menerangkan bahwa karya ini mengumpulkan yang terserak dan meluaskan efek riak daripada pengetahuan pengawasan. Keselarasan manajemen risiko korupsi dengan organisasi dapat menanggulangi korupsi secara efektif.

Direktur Balai Pustaka Achmad Fachrodji yang juga berprofesi sebagai dosen menyambut baik kehadiran buku ini. Ia mengatakan BPKP membantu menghidupkan Balai Pustaka dan memperluas khazanah ilmu yang bermanfaat. Tak hanya itu, ia juga mengungkapkan bahwa buku ini akan didesiminasikan kepada perguruan tinggi yang diharapkan dapat menjadi pegangan atau referensi mahasiswa dalam menyusun karya.

Buku ‘Teori dan Metodologi Manajemen Risiko Korupsi Pendekatan Integratif, Interaksionis, dan Prosesual’ merupakan buah karya dari Sekretaris Utama BPKP Ernadhi Sudarmanto, Deputi Kepala BPKP Bidang Investigasi Agustina Arumsari, Kepala Pusat Pendidikan dan Pengawasan BPKP Arief Tri Hardiyanto, dan Koordinator Pengelolaan dan Pengembangan Informasi Pengawasan Bidang Investigasi Ide Juang Humantito.

Kerangka kerja Manajemen Risiko Korupsi dalam buku ini antara lain pertama komitmen politis, yakni pentingnya manajemen tingkat tinggi, organ pengawasan, organ governansi, memastikan pimpinan organisasi di berbagai jenjang hirarkis mendemonstrasikan komitmennya. Kedua desain, merupakan jembatan yang menghubungkan regulasi dan teori-teori manajemen risiko korupsi dengan praktik actual organisasi. Ketiga, implementasi, manajemen risiko korupsi adalah tentang mengintegrasikan dalam proses memimpin, mengarahkan, dan melaksanakan kegiatan organisasi. Keempat, evaluasi, bertujuan membantu pimpinan organisasi mengambil keputusan terkait keberlanjutan, peningkatan, perluasan, dan pengembangan kerangka kerja manajemen risiko korupsi untuk memastikan terbangunnya siklus pembelajaran organisasi. Kelima peningkatan kapasitas. Terakhir, integrasi di mana risiko telah dikelola di seluruh bagian dari struktur organisasi, seluruh pihak dalam organisasi bertanggung jawab mengelola risiko, dan manajemen risiko telah menjadi bagian tidak terpisahkan dari governance, kepemimpinan, strategi, dan operasi organisasi

Diskusi panel ini juga menghadirkan narasumber yang kompeten lainnya di antaranya Dekan Universitas Padjajaran Nunuy Nur Afifah, Jaksa Ahli Madya pada Jaksa Agung Muda Intelijen Eri Satriana yang juga pernah menjabat sebagai Kepala Biro Hukum dan Komunikasi BPKP, dan dimoderatori oleh Kepala Pusat Pembinaan Jabatan Fungsional Auditor Iwan Agung Prasetyo.

 

(Kominfo BPKP/ws/iz)

Yusuf Ateh menambahkan bahwa buku yang dibedah pada acara ini adalah sebuah inovasi insan BPKP yang telah diramu secara matang yang juga merupakan konstruksi pemikiran serta pengalaman dalam melakukan tugas pengawasan. Ia berharap buku ini dapat bermanfaat dan dapat dijadikan pedoman, khususnya bagi APIP dalam menyelenggarakan pengendalian risiko fraud.

“Buku ini bisa menjadi bahan bagi kita semua untuk bisa menyelenggarakan pengendalian risiko korupsi yang efektif, ini bisa menjadi referensi pemangku kepentingan yang komprehensif dan mungkin bisa menjadi panduan praktis baik para pelaku pengendalian risiko korupsi di berbagai konteks organisasi,” tambahnya.

Sementara itu, Sekretaris Utama BPKP Ernadhi Sudarmanto yang juga merupakan salah satu penulis dalam buku ini menerangkan bahwa karya ini mengumpulkan yang terserak dan meluaskan efek riak daripada pengetahuan pengawasan. Keselarasan manajemen risiko korupsi dengan organisasi dapat menanggulangi korupsi secara efektif.

Direktur Balai Pustaka Achmad Fachrodji yang juga berprofesi sebagai dosen menyambut baik kehadiran buku ini. Ia mengatakan BPKP membantu menghidupkan Balai Pustaka dan memperluas khazanah ilmu yang bermanfaat. Tak hanya itu, ia juga mengungkapkan bahwa buku ini akan didesiminasikan kepada perguruan tinggi yang diharapkan dapat menjadi pegangan atau referensi mahasiswa dalam menyusun karya.

Buku ‘Teori dan Metodologi Manajemen Risiko Korupsi Pendekatan Integratif, Interaksionis, dan Prosesual’ merupakan buah karya dari Sekretaris Utama BPKP Ernadhi Sudarmanto, Deputi Kepala BPKP Bidang Investigasi Agustina Arumsari, Kepala Pusat Pendidikan dan Pengawasan BPKP Arief Tri Hardiyanto, dan Koordinator Pengelolaan dan Pengembangan Informasi Pengawasan Bidang Investigasi Ide Juang Humantito.

Kerangka kerja Manajemen Risiko Korupsi dalam buku ini antara lain pertama komitmen politis, yakni pentingnya manajemen tingkat tinggi, organ pengawasan, organ governansi, memastikan pimpinan organisasi di berbagai jenjang hirarkis mendemonstrasikan komitmennya. Kedua desain, merupakan jembatan yang menghubungkan regulasi dan teori-teori manajemen risiko korupsi dengan praktik actual organisasi. Ketiga, implementasi, manajemen risiko korupsi adalah tentang mengintegrasikan dalam proses memimpin, mengarahkan, dan melaksanakan kegiatan organisasi. Keempat, evaluasi, bertujuan membantu pimpinan organisasi mengambil keputusan terkait keberlanjutan, peningkatan, perluasan, dan pengembangan kerangka kerja manajemen risiko korupsi untuk memastikan terbangunnya siklus pembelajaran organisasi. Kelima peningkatan kapasitas. Terakhir, integrasi di mana risiko telah dikelola di seluruh bagian dari struktur organisasi, seluruh pihak dalam organisasi bertanggung jawab mengelola risiko, dan manajemen risiko telah menjadi bagian tidak terpisahkan dari governance, kepemimpinan, strategi, dan operasi organisasi

Diskusi panel ini juga menghadirkan narasumber yang kompeten lainnya di antaranya Dekan Universitas Padjajaran Nunuy Nur Afifah, Jaksa Ahli Madya pada Jaksa Agung Muda Intelijen Eri Satriana yang juga pernah menjabat sebagai Kepala Biro Hukum dan Komunikasi BPKP, dan dimoderatori oleh Kepala Pusat Pembinaan Jabatan Fungsional Auditor Iwan Agung Prasetyo.

(Kominfo BPKP/ws/iz)

Sumber : Halaman BPKP-RI

Disalin  : Rudhy Muhammad Fadhel (RMF)

Follow Portal Bermano di Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *