STRATEGI PENERAPAN PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DI LINGKUP PERTANIAN (STUDI LITERATUR RENCANA STRATEGIS BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN TAHUN 2020 – 2024)
Oleh : Raslea Azalia, Nara Agustin, Yance Askomandala
ABSTRAK
Setiap organisasi dituntut untuk memiliki sumber daya manusia yang berkualitas dan memiliki daya saing yang tinggi sehingga mampu menjadi energi bagi organisasi untuk bersaing dengan kompetitornya di tengah arus perubahan yang semakin dinamis. Dengan potensi yang besar di bidang pertanian maka sangat diperlukan sumberdaya manusia yang berkompeten di bidangnya dengan terus meningkatkan kualitas melalui pelatihan dan pengembangan SDM. Sehingga ditarik rumusan masalah dalam artikel ini yaitu bagaimana Strategi Penerapan Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia di Lingkup Pertanian (Studi Literatur Rencana Strategis Badan Penyuluhan Dan Pengembangan SDM Pertanian Tahun 2020 – 2024), dan tujuannya untuk mengetahui Strategi Penerapan Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia di Lingkup Pertanian(Studi Literatur Rencana Strategis Badan Penyuluhan Dan Pengembangan SDM Pertanian Tahun 2020 – 2024). Artikel ini merupakan artikel studi literature dengan metode yang digunakan yaitu metode deskriptif kualitatif. Hasil pada artikel ini menunjukkan bahwa strategi penerapan pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia di lingkup pertanian berdasarkan studi literatur rencana strategis Badan Penyuluhan Dan Pengembangan SDM Pertanian tahun 2020 – 2024 menunjukkan bahwa terdapat beberapa rincian strategi yang diterapkan oleh BPPSDMP diantaranya yaitu pengembangan pelatihan vokasi, standardisasi dan sertifikasi profesi pertanian, regenerasi dan penumbuhan minat generasi muda pertanian, penyuluhan pertanian berbasis teknologi informasi dan komunikasi, penyelenggaraan pendidikan vokasi berbasis kompetensi, serta penguatan kelembagaan petani berbasis korporasi.
Kata kunci: Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), Lingkup pertanian, Rencana Strategis BPPSDMP Tahun 2020-2024
PENDAHULUAN
Globalisasi memberikan sejumlah tantangan terkait dengan manajemen sumberdaya manusia (SDM). Setiap organisasi dituntut untuk memiliki SDM yang berkualitas dan memiliki daya saing yang tinggi sehingga mampu menjadi energi bagi organisasi untuk bersaing dengan kompetitornya di tengah arus perubahan yang semakin dinamis.
Sasaran pembangunan jangka menengah Indonesia tahun 2020-2024 adalah mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil, dan makmur melalui percepatan pembangunan di berbagai bidang dengan menekankan terbangunnya struktur perekonomian yang kokoh berlandaskan keunggulan kompetitif di berbagai wilayah yang didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing. Salah satu kunci untuk dapat mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkualitas adalah Sumber Daya Manusia (SDM) yang professional, mandiri, berdaya saing dan berjiwa wirausaha.
Sumber Daya Manusia (SDM) diartikan sebagai (1) manusia yang bekerja di lingkungan suatu organisasi (personil, tenaga kerja, pegawai atau karyawan, (2) Potensi manusiawi sebagai penggerak organisasi dalam mewujudkan eksistensinya, (3) Potensi yang merupakan asset dan berfungsi sebagai modal (non material) di dalam organisasi bisnis yang dapat diwujudkan menjadi potensi nyata secara fisik dan non fisik dalam eksistensi organisasi (Riniwati, 2016).
Lebih jauh, Riniwati menjabarkan bahwa Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) menunjuk pada filasafat, kebijakan, prosedur dan praktik yang berhubungan dengan manajemen orang. MSDM adalah pendekatan strategis dan koheren dengan pengelolaan aset paling berharga organisasi yaitu orang-orang yang bekerja secara individu dan kolektif berkontribusi pada pencapaian tujuannya. Selain itu, MSDM juga diartikan sebagai sistem pengelolaan sumberdaya manusia yang bersifat formal dan memperhatikan aspek efektif dan efisien dalam organisasi untuk mencapai tujuan organisasi (Martis & Jackson, 2006 dalam Riniwati, 2016).
Sebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar ke empat dunia, menjadi peluang sekaligus tantangan bagi pemerintah agar tetap eksis dan konsisten dalam menjaga pertumbuhan ekonomi nasional. Bagaimana pemerintah mampu menyediakan kebutuhan primer manusia Indonesia, yakni soal kecukupan dan kualitas pangan. Hal ini membutuhkan program dan perencanaan yang kuat ditengah persaingan ekonomi global yang semakin deras.
Dengan potensi yang besar di bidang pertanian, tentunya perlu dukungan sumber daya penyuluh pertanian yang unggul untuk mendukung program pemerintah dibidang pertanian serta mampu mendorong dan membantu petani agar merubah kehidupan petani menjadi sejahtera. Secara umum, jasa penyuluhan pertanian seharusnya berkontribusi terhadap perbaikan mata pencaharian untuk semua kelompok petani serta untuk meningkatkan produksi pertanian suatu negara secara keseluruhan termasuk penyediaan devisa dari ekspor produk pertanian (R. Haug, 1999 dalam Vintarno, dkk, 2019).
Penyuluhan pertanian tidak hanya berkaitan dengan masalah teknis di lapangan, tetapi memiliki peran dalam mendukung kehidupan sosial masyarakat yang adil dan sejahtera. Penyuluh pertanian sebagai aktor di lapangan harus menjalankan tugas dan fungsi sesuai dengan aturan yang berlaku. Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) secara langsung berinteraksi dengan petani atau masyarakat dan hampir seluruh aktivitas PPL ini berada di lapangan.
Komponen pengembangan sumber daya manusia (SDM) pertanian meliputi: (1) learning, proses di mana seseorang memperoleh dan mengembangkan pengetahuan, keterampilan, kemampuan, perilaku dan sikap. Ini melibatkan modifikasi perilaku melalui pengalaman serta metode yang lebih formal untuk membantu orang belajar di dalam atau di luar tempat kerja; (2) development, pertumbuhan atau perwujudan kemampuan dan potensi seseorang melalui penyediaan pengalaman belajar dan pendidikan; (3) training, aplikasi sistematis dari proses formal untuk menanamkan pengetahuan dan membantu orang untuk memperoleh keterampilan yang diperlukan bagi mereka untuk melakukan pekerjaan mereka secara memuaskan; dan (4) education, pengembangan pengetahuan, nilai-nilai dan pemahaman yang diperlukan dalam semua aspek kehidupan daripada pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan dengan bidang-bidang kegiatan tertentu (Armstrong dan Taylor, 2013 dalam Vintarno, dkk, 2019).
Pemerintah melalui Kementerian Pertanian RI telah menyusun Rencana Strategis Kementerian Pertanian tahun 2020–2024 yang diarahkan pada pertanian maju, mandiri dan modern untuk terwujudnya Indonesia Maju yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong royong. Aspek penting pencapaian program tersebut ditekankan pada pengembangan SDM yang profesional, mandiri dan berdaya saing melalui penyuluhan, pendidikan dan pelatihan vokasi pertanian.
Pengembangan SDM pertanian itu dilaksanakan oleh Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP). Blueprint progam ini juga dituangkan ke dalam Rencana Strategis BPPSDMP 2020-2024 untuk pengembangan SDM pertanian dalam menjawab tantangan dan ancaman ketahanan pertanian Indonesia ke depan.
Rumusan masalah
Bagaimana Strategi Penerapan Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia di Lingkup Pertanian (Studi Literatur Rencana Strategis Badan Penyuluhan Dan Pengembangan SDM Pertanian Tahun 2020 – 2024) ?
Tujuan
Untuk mengetahui Strategi Penerapan Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia di Lingkup Pertanian (Studi Literatur Rencana Strategis Badan Penyuluhan Dan Pengembangan SDM Pertanian Tahun 2020 – 2024).
METODE
Artikel ini merupakan artikel studi literature dengan menelaah rencana strategis Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian tahun 2020 – 2024. Metode yang digunakan dalam artikel yaitu metode deskriptif kualitatif. Menurut Sugiyono (2016) metode deskriptif kualitatif adalah metode untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci teknik pengumpulan data dilakukan secara trigulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi.
Metode deskriptif kualitatif bertujuan untuk menggambarkan, melukiskan, menerangkan,menjelaskan dan menjawab secara lebih rinci permasalahan yang akan diteliti dengan mempelajari semaksimal mungkin seorang individu, suatu kelompok atau suatu kejadian. Dalam hal ini data yang akan dibahas yaitu rencana strategis Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian tahun 2020 – 2024 dengan pendekatan literature pendukung lainnya guna mendapatkan hasil dari berbagai telaah literatur tersebut untuk menjawab tujuan artikel.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Mengacu pada strategi Kementerian Pertanian, strategi yang didelegasikan kepada Badan PPSDMP adalah: Strategi dalam Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia Pertanian, dan Terwujudnya Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola Pemerintah yang Berorientasi pada Layanan Prima. Rincian strategi dan Langkah operasional diuraikan sebagai berikut :
- Pengembangan pelatihan vokasi, standardisasi dansertifikasi profesipertanian dengan langkah operasional sebagai berikut:
- Penerapan sistem pelatihan berbasis kompetensi dan minat atau talenta, menurut Momon, (2019) pembangunan SDM berbasis kompetensi melalui pendidikan dan pelatihan vokasi di sosialisasikan melalui kegiatan-kegiatan yang terkait dengan standarisasi dan sertifikasi profesi kepada satu UPT lingkup BPPSDMP. Nantinyan juga melibatkan perguruan tinggi, dunia usaha dan dunia industri, serta lembaga sertifikasi profesi.
- Pengembangan metode pelatihan secara virtual, Menurut Saputro & Saputra, (2014) media pelatihan yang digunakan pada saat pembelajaran seharusnya disesuaikan dengan perkembangan teknologi informasi yang terjadi saat ini, salah satu media pembelajaran yang bisa diterapkan dalam proses pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan revolusi industri 4.0 adalah media pembelajaran berbasis Virtual Reality. Virtual Reality merupakan media yang berfungsi untuk menampilkan proyeksi gambar dari layar suatu smartphone menjadi lebih jelas dan nampak nyata.
- Peningkatan profesionalisme dan kompetensi Widyaiswara dan tenaga pelatihan, Menurut Ubay (2018) untuk mempercepat mewujudkan SDM berbasis kompetensi tidak mungkin hanya dilakukan bersama-sama pemerintah saja tetapi harus melibatkan perguruan tinggi juga melibatkan dunia usaha yang ada
- Standardisasi mutu pelayanan pelatihan dengan cara memanfaatkan dukungan instansi pemerintah dalam meningkatkan kemampuan teknologi pertanian untuk menghasilkan produk hasil yang handal; meningkatkan penguasaan teknologi dan inovasi produk yang handal untuk menarik masyarakat mengikuti pelatihan yang diselenggarakan dan melibatkan masyarakat sekitar
- Regenerasi dan Penumbuhan Minat Generasi Muda Pertanian dengan langkah operasional sebagai berikut:
- Penumbuhan wirausahawan muda pertanian. Untuk mengantisipasi risiko kelangkaan SDM bidang pertanian, maka perlu digerakkan melalui suatu terobosan penumbuhan kesadaran para siswa atau pun mahasiswa pendidikan pertanian untuk memulai kegiatan bisnis pertanian, sehingga ketika mereka tamat sudah siap untuk terjun sebagai pelaku-pelaku usaha bisnis pertanian (Pusat Pendidikan Pertanian, 2017).
Program PWMP adalah suatu terobosan untuk membangkitkan minat dan memulai sebagai wirausawan muda pertanian bagi para alumni Fakultas Pertanian dan Fakultas Perternakan, dimana meeka menciptakan soliditas dan kohesivitas di antara para anggota kelompok PWMP, agar mereka tetap solid dalam berkelompok sampai dengan mereka masing-masing benar-benar mampu mandiri (Musyadar dan Azhar, 2018).
- Pendampingan mahasiswa, siswa, alumni, pemuda tani di Kawasan pertanian, Menurut Any Suaryantini dan LR Waluyati, (2018) secara rational dibutuhkan pembinaan dan pendampingan untuk mengantisipasi kemungkinan buruk yang akan mereka alami, sebab tantangan persaingan bisnis yang mereka hadapi relatif berat dan membutuhkan pendampingan untuk menjalin net-working dengan para pihak yang menguasai sumber pembiayaan dan pasar.
- Pengembangan jejaring kerjasama antar pengusaha pertanian milenial. Seperti menurut Tajidan, dkk ( 2018) dalam peneliatannya menyebutkan kegiatan bisnis akan berkembang apabila terbentuk jaringan bisnis (net-working). Jaringan bisnis yang mereka bangun selama ini masih free (bebas) tanpa ikatan (kontrak), hal ini disebabkan usaha mereka masih dalam tahap penumbuhan menuju pengembangan, belum ada kontinyuitas produksi dan pelayanan, karena belum menerapkan bisnis dengan sistem seri, kecuali Kelompok PWMP Bintang Tani yang telah memiliki pelanggan tetap (jaringan pemasaran) atas produk mereka, namun juga belum terikat oleh suatu perjanjian kecuali atas dasar kepercayaan masing-masing pihak satu dengan lainnya.
- Penyuluhan pertanian berbasis teknologi informasi dan komunikasi
- Penyeberluasan informasi pertanian melalui media elektronik, media cetak dan e-learning. Pada era saat ini penyebarluasan informasi melalui berbagai media sangatlah penting, dimana akses teknologi juga mudah untuk digunakan. Sehingga strategi penyeberluasan informasi pertanian melalui media elektronik, media cetak dan e-learning merupakan langkah yang tepat untuk pengembangan penyuluhan pertanian saat ini. Hal ini sejalan dengan permasalahan yang di hadapi penggunaan teknologi informasi dan komunikasi di bidang pertanian, seperti penelitian yang dilakukan oleh Burhan (2018) menunjukkan bahwa di Indonesia, tingkat penggunaan media internet, televisi, dan radio untuk memberikan informasi kepada rumah tangga pertanian di perdesaan masih tergolong rendah. Teknologi informasi dan komunikasi belum dimanfaatkan secara optimal untuk pengembangan usaha pertanian. Penyebabnya adalah rendahnya tingkat pendidikan rumah tangga usaha pertanian dan akses informasi yang belum memadai terhadap media internet (Burhan 2018). Optimalisasi pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) ini juga menjadi salah satu alternatif metode komunikasi yang dapat dilakukan oleh penyuluh dalam kondisi keterbatasan jumlah tenaga penyuluh dan keterbatasan interaksi.
- Peningkatan sarana dan prasarana teknologi informasi Balai Penyuluhan Pertanian.Strategi peningkatan sarana dan prasarana teknologi informasi ini menjadi satu hal yang penting untuk kemajuan balai penyuluh pertanian. Saat ini pemerintah sudah banyak melalukan program serupa untuk mengembangkan sarana dan prasarana teknologi pertanian tersebut. Seperti kegiatan yang dilakukan Kementerian Pertanian (Kementan) menggelar pelatihan bagi petani dan penyuluh pertanian pada 6 Agustus 2021 di Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian Ciawi, Jawa Barat, kegiatan tersebut guna meningkatkan sumber daya manusia (SDM) yang bisa beradaptasi dengan informasi teknologi (IT). Selain pelatihan untuk petani, ada pula pengukuhan 2.000 Duta Petani Milenial (DPM) dan Duta Petani Andalan (DPA) di seluruh provinsi Indonesia (Kompas, 2021).
- Penyelenggaraan Pendidikan Vokasi berbasis Kompetensi
- Transformasi pendidikan menengah pertanian menjadi lembaga pendidikan vokasi yang profesional, mandiri dan berdaya saing. Masuknya pengaruh globalisasi, pendidikan masa mendatang akan lebih bersifat dua arah, kompetitif, multidisipliner, serta tingginya produktivitas. Untuk itu Kementerian Pertanian (Kementan) terus berupaya lahirkan dan menyiapkan petani muda generasi milenial yang berdaya saing. Hal ini mendorong strategi transformasi pendidikan menengah pertanian menjadi lembaga pendidikan vokasi yang profesional, mandiri dan berdaya saing. Seperti yang telah dilakukan oleh Kementan, sebagai bagian dari komitmen untuk perwujudan adanya petani muda generasi milenial, Kementan telah mentransformasi Sekolah Tinggi Penyuluh Pertanian (STTP) menjadi Politeknik Pembangunan Pertanian (POLBANGTAN) bertaraf internasional dengan kurikulum yang memadai sebagai lembaga vokasi. Mengingat penerapan teknologi informasi dan komunikasi khususnya dalam pengembangan pendidikan nasional saat ini menjadi sesuatu yang wajib (Kementan, 2021).
- Peningkatan kualitas tenaga pendidik dan kependidikan untuk menghasilkan lulusan yang menjadi wirausaha pertanian dan tenaga kerja yang sesuai kebutuhan Dunia Usaha dan Dunia Industri. Sejalan dengan strategi sebelumnya strategi peningkatan kualitas pendidik dan kependidikan ini menjadi suatu hal yang menunjang keberhasilan suatu pendidikan yang menghasilkan lulusan yang menjadi wirausaha pertanian dan tenaga kerja yang sesuai kebutuhan dunia usaha dan dunia industri. Seperti pernyataan yang dikatakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) yang mengatakan bahwa pendidikan vokasi merupakan salah satu alat untuk melahirkan petani milenial yang profesional, mandiri, dan berjiwa entrepreneurship (mediaindonesia.com, 2022). Sehingga untuk mencapai hal tersebut perlu diikuti dengan kualitas tenaga pendidik dan kependidikan yang baik.
- Pengembangan kurikulum yang link and match dengan kebutuhan Dunia Usaha/Dunia Industri. Strategi ini merupakan kegiatan penyelarasan antara kurikulum yang ada di lingkungan pendidikan pertanian dengan kebutuhan dunia usaha atau industri. Seperti yang dilakukan BBPPMPV Pertanian menggelar Rapat Koordinasi Penyelarasan (Link and Match) antara Dunia Usaha dan Dunia Industri dengan SMK Pertanian. BBPPMPV Pertanian perlu melakukan kegiatan ini untuk mendukung strategi Link and Matchyaitu melalui penjaringan data sekolah serta data mitra industri atau dunia kerja, sehingga dapat diperoleh kondisi sebenarnya dari program penyelarasan SMK yang memungkinkan untuk melakukan kerjasama (Fitri N, 2020).
- Permagangan bagi lulusan pendidikan vokasi pertanian dan Pengembangan jejaring kerjasama pendidikan vokasi pertanian.Kedua strategi ini sejalan mengikuti stragi sebelumnya dimana dengan adanya pembangan kurikulum pendidikan yang setara dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia industry, maka untuk mencapai kerja sama pun akan lebih mudah. Selain itu pihak kependidikan pun juga harus memperhatikan agar industri bersedia bekerjasama dengan sekolah, maka ada dua hal yang harus diperhatikan yaitu sekolah harus bersikap welcomekepada industri dan adanya komitmen manajamen SMK, hal ini disampaikan Komisaris Utama Pimpinan PT. Sari Buah Lestari Sejahtera pada kegiatan Rapat Koordinasi Penyelarasan (Link and Match) antara Dunia Usaha dan Dunia Industri dengan SMK Pertanian (Fitri N, 2020). Sehingga dari hal tersebut dapat mempermudah akses permagangan untuk lulusan pendidikan vokasi pertanian, sekaligus mengembangkan jejaring kerjasamanya.
- Penguatan kelembagaan petani berbasis korporasi
- Penumbuhan dan pengembangan poktan dan gapoktan. Poktan dan gapoktan menjadi komponen penting dalam kelembagaan pertanian saat ini. Kelompok tani(Poktan) berperan dalam kegiatan budidaya dan gabungan kelompok tani (Gapoktan) berperan dalam kegiatan pengolahan dan pemasaran.Menurut Pujiharto (2010) Gapoktan diharapkan memiliki peran sebagai lembaga sentral dengan sistem yang terbangun, peningkatan ketahanan pangan tingkat lokal, dan sebagai Lembaga Usaha Ekonomi Pedesaan (LUEP).
- Penumbuhan dan pengembangan KEP/BUMP/ Kelompok Usaha Bersama (KUB) melalui jejaring dan kemitraan usaha. Strategi ini diterapakan salah satunya pada petunjuk teknis yang berjudul Kelompok Usaha Bersama (KUB) Pemuda Tani Milenial yang dilakukan BPPSDMP (2019) yang bertujuan menumbuhkan kelembagaan ekonomi yang dikelola oleh pemuda tani milenial dan mengembangkan usahatani pemuda tani milenial dalam KUB yang berorientasi agribisnisdan adaptif terhadap teknologi digital.
- Penumbuhan dan pengembangan korporasi petani. Korporasi petaniadalah suatu satu kesatuan badan usaha yang dibentuk dari, oleh dan untuk petani. Korporasi petani merupakan transformasi dari kelembagaan petani (kelompok tani dan gabungan kelompoktani) menjadi kelembagaan ekonomi petani (KEP). Strategi ini telah dilakukan Kementerian Pertanian dimana Kementan giatkan pengembangan Kawasan Pertanian Berbasis Korporasi Petani. Sebagai langkah awal, Kementan telah memilih empat wilayah sebagai pilot project. Salah satu kawasan percontohan yang dikembangkan adalah kawasan jagung di Kab. Lebak, Banten.
SIMPULAN DAN SARAN
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa strategi penerapan pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia di lingkup pertanian berdasarkan studi literatur rencana strategis Badan Penyuluhan Dan Pengembangan SDM Pertanian tahun 2020 – 2024menunjukkan bahwa terdapat beberapa rincian strategi yang diterapkan oleh BPPSDMP diantaranya yaitu pengembangan pelatihan vokasi, standardisasi dan sertifikasi profesi pertanian, regenerasi dan penumbuhan minat generasi muda pertanian, penyuluhan pertanian berbasis teknologi informasi dan komunikasi, penyelenggaraan pendidikan vokasi berbasis kompetensi, serta penguatan kelembagaan petani berbasis korporasi.
Saran yang dapat diberikan yaitu dari berbagai rencana strategis yang dirancang oleh BPPSDMP untuk pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia di lingkup petanian sudah banyak diterapkan di lingkungan masyarakat, namun mungkin terdapat hambatan seperti partisipan tidak cukup termotivasi untuk memusatkan perhatian dan komitmen mereka dalam pelatihan atau kegiatan pengembangan yang diberikan, hal tersebut dapat dijadikan pertimbangan untuk menetapkan stategi kedepannya agar dapat meminimalisir hambatan yang ada.
DAFTAR PUSTAKA
Any Suaryantini dan LR Waluyati, 2018. Strategi Bersaing dan Keberhasilan Usaha. Pusat Pendidikan Pertanian. BPPSDMP. Kementerian Pertanian. Jakarta.
Burhan AB. 2018. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk pengembangan ekonomi pertanian dan pengentasan kemiskinan. J Kom Pembang. 16(2): 233-247.
BPPSDMP Kementerian Pertanian. 2020. Rencana Strategis BPPSDMP Tahun 2020-2024. http://bppsdmp.pertanian.go.id. BPPSDMP. Kementerian Pertanian: Jakarta.
BPPSDMP Kementan Sosialisasikan Sertifikasi dan Pelatihan Vokasi Bidang Pertanian. Diunduh dari https://www.swadayaonline.com/artikel/2025/BPPSDMP-Kementan Sosialisasikan-Sertifikasi-dan-Pelatihan-Vokasi-Bidang-Pertanian/. Pada tanggal 10 Maret 2022.
Fitri, Nungky. 2020. Kegiatan Rakor Penyelarasan (Link And Match) Antara Dunia Usaha Dan Dunia Industri Dengan Smk Pertanian. Diunduh dari https://p4tkpertanian.kemdikbud.go.id/kegiatan-rakor-penyelarasan-link-and-match-antara-dunia-usaha-dan-dunia-industri-dengan-smk-pertanian/. Pada tanggal 10 Maret 2022.
Mediaindonesia.com. 2022. Kementan Minta Pendidikan Vokasi Ciptakan Petani Profesional. Diunduh dari
https://mediaindonesia.com/humaniora/465903/kementan-minta-pendidikan-vokasi-ciptakan-petani-profesional. Pada tanggal 10 Maret 2022.
Musyadar, A. dan Azhar, 2018. Kewirausahaan. Pusat Pendidikan Pertanian. BPPSDMP. Kementerian Pertanian. Jakarta.
Kementerian Pertanian. 2021. Kementan Terus Lakukan Transformasi Pendidikan Pertanian di Era Milenial. Diunduh dari https://www.pertanian.go.id/home/?show=news&act=view&id=3570. Pada tanggal 10 Maret 2022.
Kementerian Pertanian. 2018. Giatkan Korporasi Petani, Pemerintah Uji Coba Tanam Jagung 1.000 Hektare di Banten. Diunduh dari https://www.pertanian.go.id/home/?show=news&act=view&id=3309. Pada tanggal 10 Maret 2022.
Kompas. com. 2021. Tingkatkan SDM Pertanian, Kementan Gelar Pelatihan untuk Petani. Diunduh dari https://money.kompas.com/read/2021/08/05/084832026/tingkatkan-sdm-pertanian-kementan-gelar-pelatihan-untuk-petani?page=all. Pada tanggal 10 Maret 2022.
Pujiharto. 2010. Kajian Pengembangan Gabungan Kelompok Tani (GAPOKTAN) Sebagai Kelembagaan Pembangunan Pertanian Di Pedesaan. AGRITECH. 12(1): 64 – 80.
Pusat Pendidikan Pertanian, 2017. Petunjuk Pelaksanaan Penumbuhan Wirausahawan Muda Pertanian (PWMP). Badan Penyuluhdan dan Pengembangan SDM Pertanian. Kementerian Pertanian. Jakarta.
Riniwati, Harsuko. 2016. Manajemen Sumberdaya Manusia (Aktivitas Utama dan Pengembangan SDM). UB Press, Malang. Cetakan Pertama.
Saputro, R. E., Saputra, D. I. S. (2014). Pengembangan media pembelajaran mengenal organ pencernaan manusia menggunakan teknologi augmented reality. Jurnal Buana Informatika. 6(2). 153-162.
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: PT Alfabet.
Tajidan., Efendi., Halil dan F.E Fernandez. 2018. Prosfek Penumbuhan Wirausahawan Muda Pertanian Di Lombok. Ekonomi, Sosial, dan Budaya. Vol 1. 1679-1690.
Vintarno, Jufitra., dkk. 2019. Perkembangan Penyuluhan Pertanian dalam Mendukung Pertumbuhan Pertanian di Indonesia. Jurnal Responsive Volume I No. 3 Edisi Februari 2019 : Hal 90-96.
Para penulis merupakan : Mahasiswa Program Studi Agribisnis Jenjang Magister (S2) Universitas Bengkulu
rasleaazalia9@gmail.com, naraagustin7@gmail.com, yance.e1d011082@gmail.com