Redaksi Portalbermano.com
Lebong, Portalbermano.com – “ Dilematis, dan sangat perlu mendapat perhatian yang serius dari semua pihak terutama dari jajaran Pimpinan pemerintah daerah kabupaten Lebong (Bupati) atas dugaan situasi dan kondisi buruk yang mengancam upaya upaya managemen RSUD Lebong untuk memberikan layanan kesehatan secara Prima kepada masyarakat kabupaten Lebong ,
Hal ini sebagaimana yang diminta dan diharapkan serta sering disampaikan oleh Bupati Lebong Kopli Ansori diberbagai kesempatan, agar Dinas kesehatan dan seluruh unit layanan kesehatan yang ada dikabupaten Lebong terutama RSUD Lebong untuk dan dapat memberikan layanan kesehatan secara Prima kepada masyarakat kabupaten Lebong.
Dugaan adanya upaya-upaya buruk yang mengancam managemen Rsud untuk memberikan layanan kesehatan secara prima kepada masyarakat terindikasi oleh karena masih adanya Oknum Dokter spesialis berstatus Pegawai Negri Sipil (PNS) kabupaten Lebong yang sering berulah (Jarang Masuk dan mangkir dari tugas serta lebih sering memberikan layanan diluar kabupaten Lebong) akibat ulah buruk tersebut, mengakibatkan kerugian materil dan Non materil kepada masyarakat dan pemerintah daerah kabupaten Lebong sendiri.
Adanya dugaan Prilaku buruk (sering mangkir dari tugas dan memiliki kinerja yang sangat rendah , karena Sering memberikan layanan diluar kabupaten Lebong) berbanding terbalik dengan rekan sejawatnya yang bukan berstatus PNS kabupaten Lebong (hanya Kontrak).
Terkuaknya dugaan adanya Prilaku buruk oknum dokter Spesialis di RSUD Lebong terungkap sa’at salah satu Pimpinan Media Online yang terbit dikabupaten Lebong membawa salah satu anggota keluarganya untuk mendapatkan layanan kesehatan dan meminta layanan kesehatan dapat diberikan oleh Dokter spesialis dimaksud. Akan tetapi dari sumber yang dapat dipercaya dari Internal RSUD Lebong awalnya menyebutkan bahwa Oknum dokter dimaksud STRnya telah habis masa berlaku dan sedang dalam Proses perpanjangan dan hal ini dirasa sangat Ganjil bagi naluri seorang Jurnalis.
Secara Alami mendapat inpormasi adanya kejadian tidak aktivenya STR seorang dokter spesialis yang hanya satu satunya berstatus PNS milik kabupaten Lebong menuntun Nalurinya jurnalisnya untuk melakukan Investigasi mencari kebenaran agar suatu permasalahan menjadi terang benderang.
Dari Sumber Internal RSUD Lebong yang tidak ingin dituliskan namanya menyebutkan bahwa Oknum Dokter spesialis Bedah inisial “BN” sudah sering dikeluhkan oleh masyarakat , karena jarang stanby dan jarang masuk di RSUD Lebong dan jika masuk dan melayani pasien , terutama pasien yang memerlukan pelayanan Operasi , selalu saja pasien dirujuk untuk diberikan layanan diluar kabupaten Lebong. Dan hal ini sangat merugikan masyarakat dengan adanya biaya tambahan transportasi dan akomodasi untuk keluar kabupaten Lebong, Serta hal tersebut juga secara tidak lansung merugikan keuangan daerah karena sudah membayar jasa Oknum dokter tersebut puluhan juta setiap bulannya akan tetapi layanan diberikan di luar RSUD Lebong, Dan yang lebih mencinderai , hal ini dapat menimbulkan Citra Buruk layanan RSUD Lebong yang sudah susah payah kami perbaiki Ungkap Sumber, akan tetapi kabar baiknya, Plt Direktur Rsud lebong kini sudah mulai menunjukan sikap ketegasan kepada Oknum dokter dimaksud dengan menunda/menahan beberapa hak- hak atas kewajiban yang semestinya dia lakukan di RSUD Lebong yang selama ini inponya selalu dipenuhi. Dan yang paling menggelikan , Sumber ini menyebutkan bahwa Oknum dokter spesialis bedah dimaksud adalah masih memiliki hubungan kekerabatan dengan orang dekat dalam kedinasan Bupati Lebong Kopli Ansori,
Dikomfirmasi lansung oleh awak media Portalbermano.com kepada Kasi Pelayanan Rsud lebong Syahrul Amd.Kep terkait keadaan dimaksud, dirinya terlihat kaget dan terbata-bata dan terlihat raut muka berubah seperti anak yang ketakutan, menjawab bahwa akan meminta izin terlebih dahulu kepada Plt Dikrektur RSUD Lebong untuk menjawab prihal yang ditanyakan terkait prilaku buruk Oknum dokter spesialis Bedah dimaksud.
Sementara Plt Direktur RSUD Lebong Rachman SKM.MS.i dikomfirmasi melalui sambungan Telepon menyebutkan belum bisa memberikan jawaban terkait ulah buruk oknum dokter spesialis bedah tersebut.
Diujung telepon Rachman menjawab bahwa dirinya masih sibuk dengan ketua KIDI Provinsi Bengkulu bersama Bupati Lebong Kopli Ansori dalam acara Audiency dan serah terima 10 orang dokter Intersip bantuan kementerian kesehatan RI melalui Komite Intersip Dokter Indonesia (KIDI).
“Ma’af Mamang Dinkes, saya belum bisa memberikan jawaban atas dugaan adanya prilaku buruk oknum dokter spesialis bedah yang ditanyakan, karena saya bersama ketua Komite Intersip Dokter Indonesia Bengkulu dr. Hamzah sedang mengikuti audiency dan serah terima 10 orang dokter Intersip untuk kabupaten Lebong.” Jawab Rachman.
Sementara Oknum Dr Spesialis “BN” dimaksud sampai berita ini ditayangkan belum dapat dimintai tanggapan. (ADV)
4 komentar